Ameba Ownd

アプリで簡単、無料ホームページ作成

manda fala's Ownd

Cara Kerja Bedah Toraks Kardiovaskular dan Kemungkinan Resiko yang Terjadi

2022.01.18 09:22

Penyakit Kardiovaskular terjadi pada area sekitar dada. Tak hanya jantung tetapi juga pada paru paru dan juga pembuluh darah. Pada proses Bedah Toraks Kardiovaskular ada beberapa metode yang dilakukan. Walaupun sudah dilakukan dengan cermat dan ditunjang dengan teknologi yang tinggi, tetapi operasi ini juga pasti mempunyai resiko yang mungkin timbul.

Cara Kerja Operasi Bedah Toraks

1. Metode Invasif

Teknik atau metode pembedahan yang dilakukan pada area toraks atau dada sangat bergantung pada letak organ. Sehingga ada beberapa metode berbeda yang bisa dilakukan. Seperti untuk operasi jantung, biasanya akan dilakukan metode pembedahan jantung terbuka atau metode invasif untuk mengobati langsung jaringan internal jantung.

Pada saat pembedahan, team medis akan melakukan penghentian jantung pasien untuk sementara. Saat jantung dihentikan ini, darah akan dikeluarkan sebelum memulai prosedur operasi. Fungsi jantung dan paru paru pasien kemudian akan digantikan dengan kinerja mesin pacu khusus saat berjalannya operasi.

2. Teknik Tradisional

Pembedahan toraks atau dada juga bisa menggunakan metode tradisional. Yaitu dada tidak dibedah secara terbuka namun dengan memotong bagian tulang. Bagian tulang ini akan dipotong untuk memudahkan team medis dalam menjangkau organ tubuh yang bermasalah. Biasanya organ yang terletak di belakang tulang rusuk akan menggunakan metode ini.

3. Metode Minim Invasif

Selain menggunakan dua metode diatas, team medis bedah toraks juga bisa menggunakan metode minim invasif. Metode ini dipercaya dapat mempersingkat waktu dalam hal pemulihan pasien. Pasien yang dilakukan proses pembedahan ini akan pulih dengan waktu yang singkat bila ditangani dengan baik.

Proses operasi minim invasif ini akan ditunjang dengan bantuan robot dan juga teknologi khusus lainnya. Penggunaan mesin ini dapat meningkatkan akurasi dan tepatan dokter saat menjalankan operasi. Sayatan yang dihasilkan pada tubuh pasien pun tidak terlalu lebar. Sayatan kecil ini dibuat untuk mesin robot bisa masuk dan menjangkau bagian bermasalah.

Kemungkinan Komplikasi dan Resiko yang Bisa Terjadi

1. Stroke

Walaupun sudah dilakukan dengan metode yang paling baik dan ditunjang dengan teknologi yang tinggi. Bedah toraks tetap mempunyai resiko. Hanya saja resiko yang mungkin terjadi akan lebih kecil. Stroke adalah hal yang mungkin terjadi pasca operasi. Hal in karena proses bedah yang dilakukan akan banyak bersinggungan dengan struktir saraf pada tubuh.

2. Infeksi

Pemeriksaan awal sebelum melakukan proses bedah mempunyai tujuan untuk meminimalisir resiko yang mungkin terjadi pasca bedah toraks kardiovaskular. Salah satu resiko yang mungkin terjadi adalah infeksi. Infeksi ini bisa terjadi pada aliran darah, empiema, pneumonia, infeksi alat jantung, endokarditis, perikarditis, mediastitinis dan lainnya.

Mencegah terjadinya penyakit Kardiovaskular bisa dimulai dari sekarang. Menjaga pola hidup sehat dan rajin berolahraga adalah salah satunya. Mengurangi merokok dan juga minum minuman beralkohol juga bisa memberi dampak baik yang signifikan untuk kesehatan. Tindakan pencegahan tentu lebih baik daripada mengobati bukan?

baca juga :

https://heartology.id/dr-dicky-aligheri